Kamis, 02 April 2009

5 ciri Manusia Kedagingan

ada 5 ciri Manusia Kedagingan yang harus diperhatikan


1. Pertumbuhannya Tak Berbuah

Ketika seseorang mendengar Firman dan tidak melakukan apa yang dikatakan, maka ia akan dengan segera melupakan apa yang ia dengar. Tindakan inilah yang disebut Kedagingan. Ia secara fisik setiap Minggu hadir di dalam Gereja tetapi pikiran ada di luar Gereja.

Tentu tidak ada pertumbuhan, karena tindakan yang harusnya dilakukan, diabaikan. Seperti seorang bayi bagaimana dapat berjalan kalau ia tak melakukan latihan berjalan.

Tiap Minggu kita hadir ke Gereja untuk mengambil latihan. Kalau yang ikut les Kumon mungkin ngerti. Ada tugas yang harus dilakukan setiap hari, diambil waktu hari les. Tetapi kalau tidak dilakukan tentu kenaikan tingkatnya jadi tidak mungkin, tak berbuah.

Hampir setiap Gereja menciptakan tema untuk pertumbuhan umat. Tetapi berapa banyak yang mencoba untuk mempraktekan? Bahkan ada yang beranggapan sudah dibaptis sudah diselamatkan. Hidupku berubah, tetapi kataku mungkin bertumbuh, ...........

Pemikiran hidupku sudah berubah, sudah diselamatkan seringkali membuat kita tidak bertumbuh. Jadi hidup kita tidak berubah. Rumahnya masih yang kemarin, begitu dibaptis tidak mungkin langsung jadi tambah satu lantai rumahnya atau tambah luas kavlingnya, tetapi dengan dibaptis Kristus hadir dirumah kita mengajar untuk bertumbuh.


2. Susah Mendengar, Bicara Maunya Saya.

Seringkali setelah dibaptis kita merasa kita sudah benar diselamatkan. Bangga kita, sombonglah kita. Tidak mau mendengar lagi. Bicara maunya saya. karena saya anak raja. Mantapkan?!

Dalam Ibrani 5 : 11 mengatakan bahwa mereka lamban dalam mendengarkan. Seperti anak kita yang bandel, cenderung tidak suka mendengarkan.

Mereka berpikir dapat menerima berkatnya, karena sudah diselamatkan. Diselamatkan bukan pasti selamat, Keselamatannya harus diupayakan. Dengan tidak mau mendengar rencana yang lebih besar dalam hidupnya yang direncanakan Allah. Sama artinya tidak menyerahkan diri kepada Allah, karena sebenarnya mereka mengikuti keinginan dagingnya. Mereka membuat dalih-dalih dengan pemikirannya untuk pembenarannya. Padahal jelas ini dasar kesalahan tak bertumbuh.


3. Kebiasaan Berdosa.

.............. sebab jika diantara kamu ada iri hati dan perselisaihan bukankah hal itu menunjukan bahwa kamu manusia duniawi? Orang dengan Kedagingan tidak mendapatkan kemenangan atas dosa.

Apakah Anda masih bergumul dengan iri hati? Apakah Anda masih bergumul dengan dosa-dosa lama Anda? Pertanyaannya dapatkah Anda mengalami kemenangan? Kalau dapat pertanyaan berikutnya adalah Kapan?

Sederhananya jika hari ini Anda masih bergumul dengan dosa yang kemarin sebenarnya Anda masih hidup dalam daging bukan dalam Roh. Anda tidak bertumbuh.


4. Penampilan dan Melangkah Ditempat yang Sama

............., kamu hidup secara manusiawi, jika kita melangkap di jalan yang sama, dengan penampilan yang sama artinya kita tidak berubah. Dulu kecil kita pergi dengan celana pendek, tetapi setelah dewasa kita memakai celana panjang. Kita harus menyadari adanya perubahan. Kita harus merubah standart. Jalan tempat hiburan kita haruslah berbeda. Cara berpakaian kita berbeda, kalau dulu kelihatan sebagai wanita miskin dengan kain seadanya, sekarang berpakaian sebagai anak raja.

Jika masih saja suka mendengar dan melihat hal-hal yang ia tahu dibenci Allah, nama Allah disebut sembarangan, dan adegan sex di luar pernikahan, maka memang pertumbuhan menjadi Manusia Rohani akan susah dibentuk.


5. Aturan dalam Pandangan

Kita harus dapat melihat kebenaran, kalau aturan dan pandangan kita tidak sejalan maka kita akan menjadi Manusia Kedagingan, kita lebih menyenangkan diri kita dari pada Allah, maka perlu dipertanyakan hubungan seperti apa yang hendak kita bangun.

Jika kehidupan rohani kita berhenti bertumbuh, maka kita harus mengambil sikap, untuk mengikuti aturan dan merubah pandangan, karena semakin lama berhenti semakin sulit bertumbuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar